[Book Review] Puzzle of Lies by Kim Eun Jeong

Namaku Jo Yun Geon, seorang pengacara.

Beberapa hari yang lalu, Mi Hyang, temanku saat kuliah, tiba-tiba menelepon ke kantor biro hukum tempatku bekerja. Dia adalah seorang hakim dan hubungan kami sedikit rumit.

“Aku ingin kau menjadi wali,” kata Min Hyang. “Namanya Dan Tae, anak laki-laki, usia sembilan tahun.”

Sialnya, aku tidak bisa menolak saat tiba-tiba anak laki-laki itu datang ke apartemenku dan harus tinggal denganku.

Selesailah sudah kehidupan single-ku yang bebas.

---

Dok. Pribadi

Paperback, 580 pages
Published December 28th 2016 by Penerbit Haru
ISBN13: 9786026383037
Rating: ⭐⭐⭐⭐

---

REVIEW

–STYLE–
Puzzle of Lies. Aku baru memahami maksud dari judul itu setelah selesai membaca. Dan judulnya memang benar. Kepingan demi kepingan puzzle itu membentuk banyak pola kebohongan yang menciptakan alur cerita menarik. Seperti misteri namun juga cerita kehidupan penuh drama. Apalagi dari awal sampai akhir plotnya cuma dikasih tahu sedikit demi sedikit.

“Apa mereka pikir aku ini tahu tentang suatu rahasia khusus?”—hlm. 349

Sebenarnya, aku bingung mau membuat resensi seperti apa, aku suka terjemahannya, aku suka gaya Kim Eun Jeong bercerita, sama seperti ketika membaca So I Married the Anti-Fan.

Perbedaannya ada di topik yang diangkat. Kalau So, I Married the Anti-Fan itu lebih ke romance dan humor. Tapi kalau Puzzle of Lies ini lebih ke misteri dan keluarga. Yaa, sesekali ada sisipan humor yang nggak kalah asik. Apalagi kalau Dan Tae udah ngomong. Hahah.

Di Puzzle of Lies Kim Eun Jeong kembali mengangkat isu sosial. Mulai dari membilas mangkuk sekali pakai sebelum dibuang, isu sosial mengenai anak yatim piatu yang direndahkan di Korea, hingga polisi yang sudah bertindak cepat tapi tetap saja dimaki masyarakat. Mirip Indonesia. 😅

Menurut Bang Bara, di blogpost terbarunya yang membahas tips meresensi, disebutkan kalau buku bagus akan membuat kita “Go outside of the book. Find more about the author”. Membaca cerita Puzzle of Lies, disebut beberapa kali tentang lukisan Mondrian. Lukisan itu dimiliki oleh Yun Geon dan disukai oleh Dan Tae. Karena penasaran, aku pun mencari tau tentang lukisan itu. Sayang di google nggak ada gambar yang mirip dengan yang ada di cerita.

“Lukisan tersebut adalah lukisan vas bunga karya Mondrian yang dilukis kembali secara abstrak.”

Lukisan itu memang nggak sering disebut oleh Kim Eun Jeong, tapi ternyata memiliki emosi tersendiri.

–CHARACTERS–
Hal yang kusuka dari Kim Eun Jeong adalah ia selalu berhasil mendeskripsikan keadaan tokoh dengan baik. Entah di masa lalu atau pun di masa kini. Rasanya ketika aku mengetahui kalau Jo Yun Geon itu yatim piatu saja aku sedih.

Jo Yun Geon yang tidak menyukai anak-anak harus hidup serumah dengan Dan Tae. Ini seperti titik balik hidup Yun Geon. Karena suatu kebohongan yang terungkap, Yun Geon pun berubah.

“Anak-anak membuat segala situasinya menjadi kesalahan orang deqasa, meskipun sebenarnya bukan kesalahanku.”—hlm. 51

Karakter Yun Geon yang egois, gengsi selangit, tapi punya masa lalu yang bikin simpati hingga empati berhasil menyentuh perasaan. Tapi karakter itu pun berkembang sedikit demi sedikit menjadi sosok yang lebih baik. Bikin terharu karena tanpa disadari, kehadiaran Dan Tae di hidup Yun Geon-lah yang mengubah dirinya.

“Senyum Dan Tae itu langsung terekam di ingatanku. Lalu aku semakin takut dengan diriku sendiri. Aku takut kalau aku ingin memiliki anak ini.”—hlm. 280

Karena menggunakan POV 1, pergolakan batin tokoh berhasil menarik emosi saya. Kadang (seringnya) Yun Geon akan sangaat menyebalkan. Tapi kalau sudah membicarakan masa lalunya, dia akan sangat menyedihkan. Apalagi membicaran Dan Tae.

“Eun Je memang bahagia saat ini, tapi dia lebih bahagia saat bersama denganmu?”—hlm. 95

Romansa Jo Yun Geon di masa lalu bersama Eun Je diceritakan dengan cara menyedihkan. Berbeda dengan masa kininya bersama In Yeong. Masa kini ia lebih sering ketawa karena mereka sering saling menggoda. Uh.

Dari awal sudah disebut-sebut soal Dan Tae. Dia ini anak laki-laki yang polos dan malah sering bikin lawan bicara ketawa mulu. Anak kecil mana sih yang nggak bikin orang lain ketawa tiap dengar apa yang diceplosin? Dan Tae juga gitu. Contohnya ketika Jo Yun Geon mau mengorek keterangan dengan sedikit menakut-nakuti, Dan Tae malah menjawab, “Paman tahu tidak, kalau penghuni paling banyak di neraka adalah pengacara?”—hlm. 329

Tapi Dan Tae ini punya pemikiran dewasa. Beberapa kali ucapannya bikin ketawa dan beberapa kali ucapannya bikin terdiam karena rasanya seperti nggak nyangka anak 9 tahun bisa ngomong gitu.

Yang disayangkan dari karakter Yun Geon setelah ia mengungkap rahasia adalah dia jadi seperti laki-laki cengeng jika menyangkut hal-hal tentang Dan Tae.

“Apa aku masih normal kalau berkonsultasi masalah percintaan dengan anak kelas 3 SD ini?”—hlm. 533

Dalam cerita ini, Dan Tae muncul dari awal sampai 2/3 bab. Selanjutnya dia sempat menghilang. Lagi-lagi saya merasa sayang, soalnya di blurb-nya aja nyeritain Yun Geon dan Dan Tae, masa keeksisannya memudar?

Gregetnya cerita ini ada pada banyaknya tokoh yang membuatku sulit menebak siapa dalang dari semua kejadian yang menimpa Yun Geon setelah Yun Geon menjadi wali dari Bapak Tua. Pengecohnya banyak. Terutama di pemikiran Yun Geon sendiri. Semakin Yun Geon berpikir, semakin aku memikirkam hal yang sama sehingga aku pun ikut menjadi bodoh. 😕

Bagus mana sama yang di atas? Yang ini editannya berantakan 😪

–PLOT–
Spekulasi gila atau twist yang membuatku syok muncul di dua bab akhir. Membuatku mengernyit bingung, ini cerita udah mau berakhir eh masih sempat-sempatnya bikin spekulasi gila. Bikin tercengang walau pun aku sudah diwanti-wanti Kak Aya kalau ada twist di sana. Grrr!

“Mungkinkah kebenaran yang disampaikan itu adalah sebagian dari apa yang tidak kudengar 10 tahun yang lalu. Lalu sebagai gantinya dan Tae Yang Mendengarkan hal itu.” 237

–ENDING–
Apa bagian yang itu bisa disebut ending? Sepertinya ya. Kesan keluarga yang sudah dibangun beratus-ratus halaman sebelumnya membuat ending ini terasa menyedihkan. Takut hal buruk akan menimpa tokoh. Ini diluar dugaanku kalau akan ada bagian seperti itu. Bagian di mana Yun Geon benar-benar telah menjadi orang yang membanggakan. Akhirnya pertahananku jebol. Huh. Ini karena emang lagi baperan.

Setelah kejadian itu, buku ini diakhiri oleh cerita yang tenang. Seakan-akan semua permasalahan di hidup sudah hilang dari peredaran. Padahal hari baru Jo Yun Geon baru akan dimulai. 😈

Yup, sebelum buku ini ditutup, Yun Geon sudah merubah mindset-nya.

“Ruang tamu yang kosong itu membuatku merasa kesepian. Sampai kapan aku harus hidup seperti ini? Apa aku sanggup?”—hlm. 480

–KEY OF THE STORY–
Kunci dari cerita ini adalah pengacara selalu berusaha sekuat tenaga demi klien. Tak peduli benar atau salah. Yang penting menang bukan kalah.

“Pengacara hanya berjuang demi kliennya. Tidak penying apakah kliennya itu seseorang yang tidak bersalah atau pelanggar aturan.”—hlm. 5

Kunci lain, yaitu mengenai surat yang berisi larangan untuk percaya pada siapa pun sebelum Yun Geon membuka suatu kotak. Inilah genre misteri-nya hoho.

–SHORTAGE–
Alurnya yang lambat bikin lama bacanya. Dan rasanya terlalu diulur-ulur.

–FAVORITE–
Aku suka buku ini karena cerita keluarganya bikin terhanyut. Karakternya kuat dengan narasi-narasi ringan. Juga quoteable! He-he.

Favoritku itu bagian Jo Yun Geon godain In Young pake kalimat, “Kau ini tidak tahu malu sekali. Kau akan berbicara seperti itu terus kepada calon suamimu?” kyaaaa!!! Asem. Aku kaget banget Yun Geon ngomong gitu. Nggak nyangka haha. Bikin berekspektasi tinggi sama kisah cinta mereka.

#Haru6ig

–OVERALL–
Kalimat “Haengbokhaseyo” yang tertera di halaman pertama buku ini beserta tanda tangan Kim Eun Jeong adalah doa. Karena aku memang senang telah membaca cerita ini.

Karena membaca cerita ini, aku pun ingat akan materi sosiologi bahkan sempat kepikiran, “Kayaknya enak jadi pengacara.”.😆

Seharusnya sih aku baca buku ini semester lalu. Tepat ketika pelajaran sosiologi membicarakan tentang hukum. Soalnya dari permasalahan Jo Yu Geon aku bisa paham dengan proses hukum.

Buku ini memperlihatkan permasalahan yang dialami tokoh semakin banyak, dan itu semua ada hubungannya dengan Dan Tae. Oleh sebab itu aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membaca cerita ini. Karena alurnya lambat dan bukunya tebal.

Family drama-nya kental dan banyak. Berbanding terbalik dengan kisah romance-nya yang bagaikan bumbu pelengkap walau itulah latarbelakangnya.

“Apakah masa lalu yang sudah ditinggalkan itu bisa dilanjutkan kembali ke kehidupan saat ini? Aku tidak pernah memikirkan bahwa hal itu bisa dilakukan atau pantas untuk dicoba. Aku bahkan tidak pernah membayangkanbahwa hal itu memungkinkan.”—hlm. 203

–RECOMMENDATION–
Kamu fans K-Iyagi atau Kim Eun Jeong? Atau butuh bacaan bersetting Korea dengan laki-laki sebagai tokoh utama? Atau kamu lagi pengen baca cerita keluarga? Baca buku ini!

---

Ada 5 buku yang mau dibagiin lho! Yuk ikuti blogtour serentaknya!

–GIVEAWAY–
18 – 22 Januari 2017 pukul 23.59 WIB
Indonesian Shipping Only
Not For Giveaway Account

Dalam rangka ultah Penerbit Haru yang ke-6 (Yeay! Say greetings!🎉🎉), ada satu eksemplar novel Puzzle of Lies persembahan Penerbit Haru yang akan dikirim kepada pemenang giveaway di Red Blue Story

How to get it?

1. Follow akun (boleh pilih salah satu)*Follow akun twitter @penerbitharu dan @p_ambangsari

   *Follow akun instagram @penerbitharu dan @p_ambangsari

   2. Follow blog Red Blue Story lewat wordpress atau email yang ada di sidebar

   3. Share info ini di twitter atau instagram, mention akun-akun di atas dan sertakan hashtag #PuzzleofLies #Haru6ig.
   Boleh juga dibagikan di media sosial lain dengan cara yang sama😁
   Kalau instagram, repost foto di akun saya yang membahas resensi buku Puzzle of Lies

   4. Tulis komentar di bawah ini
   Nama:
   Link Share:
   Pilih satu pertanyaan di bawah ini dan jawab dan alasannya!

   *Sudah pernah baca buku terbitan Penerbit Haru? Beri aku SATU rekomendasi buku yang sekiranya cocok buatku!

   *Belum pernah baca buku terbitan Penerbit Haru? Beri tau aku SATU buku Penerbit Haru yang pengen kamu baca!

Kalau ada yang mau ditanyakan, silakan mention saya di twitter/instagram

*)Bedakan antara kata “atau” dan kata “dan”
GOOD LUCK!!😀