[Book Review] Unfriend You by Dyah Rinni

image

Masihkah Kau Temanku?

Aku adalah noda untuk dosa yang tak kulakukan.

Aku mencoba bertahan, berusaha mengerti;

mungkin ada bagian dari dirimu yang tak bisa kuraih.

Namun, yang tak kunjung kupahami,

mengapa ada persahabatan yang menyakiti?

Paperback, 286 pages

Published June 2013 by GagasMedia

ISBN 9780780648

ISBN13: 9789797806484

⭐⭐⭐

***

Ada tiga hal yang tidak diinginkan Katrissa Satin pada awal tahun keduanya di Eglantine High School. Pertama, bertemu dengan orang yang mengingatkannya pada kehidupannya yang memalukan tahun lalu.

Yang kedua, orang dari masa lalu yang buruk gadis itu bertemu dengan temannya sekarang—teman-teman yang sejuta kali lebih keren daripada teman-temannya yang dulu. Ini adalah kasus yang lebih tidak enak lagi. Kaum angsa akan mulai mempertanyakan apakah Gadis Angsa Baru itu pantas untuk terus menjadi angsa atau sebaikny dikirim kembali ke habitat lamanya.

Yang ketiga—sekaligus yang paling penting, kedatangan murid baru yang akan mengubah hidup si Gadis Angsa Baru untuk selamanya.

Dan itu semua menimpa hidup Katrissa tahun ini.


Empat paragraf di atas saya kutip dari halaman ketujuh buku ini. Saya telah mengulang-ulang bagian tersebut namun tidak juga mendapat pencerahan. Adakah yang dapat menjelaskan dengan baik paragraf kedua dari sinopsis di atas?

Seingat saya Unfriend You adalah novel Dyah Rinni pertama yang saya baca. Banyak hal yang membuat saya bertanya-tanya kenapa blurbnya cuma seperti ini? Tidak menggambarakan dengan jelas isi dari novel. Apa ini salah satu tren novel pada kisaran tahun 2013?

Jika saya bandingkan lagi, antara cover dan isi cerita juga kurang greget. Novel ini menceritakan tentang kehidupan persahabatan dan bullying anak SMA. Covernya malah terlihat seperti novel Young Adult. Malah saya sempat berpikir akan ada banyak bahasan mengenai cinta. Dan dari judulnya saya berpikir “Si tokoh putus sama pacarnya? Atau putus terus nikah?” oke ini pemikiran cetek.

Tapi cover ini juga nggak salah jauh kok. Ilustrasi bunga matahari juga sangat pas dengan isi cerita. Lalu warna judul yang seperti kertas lecek juga sesuai dengan hobi Rissa, papercraft.

Unfriend You menceritakan kehidupan anak SMA borjouis. Pertemanan mereka berbentuk kelompok atau geng atau strata sosial.

Sang tokoh utama—Katrissa—dulunya ‘seekor itik’ yang tiba-tiba naik derajat menjadi ‘angsa’ setelah berteman dengan Aura—Si Matahari. Mereka juga bersahabat dengan Milani yang sudah terlebih dahulu ada di lingkaran persahabatan itu.

Lalu datanglah Priska, perempuan cantik yang memiliki ancaman bagi Rissa maupun Aura. Ancaman akan mengulang cerita masa lalu Rissa. Dan ancaman kepopuleran Aura. Insecurity bagi keduanya.

Unfriend You ini menarik bagi orang awam yang sudah membaca beberapa reviewnya. Karena dari blurb yang clueless, saya menjadi sangat tertarik karena membaca spoiler-an dari orang lain. Bullying, persahabatan. Isu sosial di kalangan remaja yang nggak ada habisnya.

Ada satu hal yang paling menonjol dari novel ini. Karakter. Penulis membuat karakter yang sangat kuat seperti ketidakmampuan Rissa; sikap Milani, Aura, dan Rissa yang keterlaluan terhadap Priska; sikap bullying di sekolah itu sendiri. Dari awal membaca rasanya saya emosi mulu membaca cerita ini. Mereka benar-benar keterlaluan. Itu poin plus untuk novel ini. Karena ya, nggak semua penulis berani menceritakan soal ketakutan dan amarah melulu. Poin minusnya banyak makna tersirat mengenai pesimistis di cerita ini. Satu cerita yang kurang saya sukai. Untung saja penulis menutupinya dengan perjuangan keras para tokoh serta kata-kata yang pas banget buat remaja. 😀

Bagi saya sendiri yang masih remaja, yang kebanyakan suka cerita menye atau cinta. Unfriend You memberikan sedikit kepuasan cerita soal cinta. Dosis persahabatan/bullying dibanding cinta itu sama dengan 70:30.

Tapi memang bukan itu yang ingin penulis sampaikan! Cerita ini murni karena penulis ingin bercerita mengenai keresahan yang pernah ia alami semasa sekolah. Dyah Rinni ingin bercerita betapa susahnya hidup berpindah-pindah dan adaptasi, seperti hidup Rissa. tentang penulis

Untuk alurnya sendiri menurut saya pas. Tidak ada yang kecepatan, kelambatan, atau dipaksakan. Mengalir lancar.

Terakhir yang harus menjadi koreksi, ada bagian yang sepertinya belum lengkap diketik. Halaman 45 paragraf pertama.

“Katrissa tidak pernah menduga kalau pemotretan itu tetapi sangat-sangat-sangat…”


Quotes Unfriend You by Dyah Rinni

“Bagaimana mungkin di dunia ini ada orang yang begitu gampangnya menarik perhatian orang sementara orang seperti Katrissa kesulitan setengah mati mendapatkan teman.”—hlm. 27

“Gue cuma bisa janji, kalau lo nggak bakal kesendirian lagi. Gue bakal nemenin lo, berada di samping lo, menyelesaikan semua masalah ini.”—hlm. 185

“Ternyata gue salah. Masih ada orang yang peduli sama gue. Hidup ternyata nggak sesempit yang gue duga.”—hlm. 201

“…sahabat macam apa lo itu!” “Sahabat yang mencoba mengingatkan sahabatnya kalau dia itu salah.”—hlm. 210

“Di setiap diri kita ada matahari. Cuma tiap orang sibuk ngeliatin matahari yang lain.”—hlm. 255

“Kadang, menangis adalah satu-satunya jalan untuk melepaskan emosi, membebaskan diri dari beban masa lampau.”—hlm. 264

“Jangan berjalan di depanku,
aku tak ‘kan mengikutimu.
Jangan berjalan di belakangku,
aku tak ‘kan menunjukkan jalanmu.
Berjalanlah di sisiku,
dan jadilah sahabatku.”—Albert Camus


Terima kasih untuk Kak Afifah dan Kak Putri atas hadiah Blind Date With A Book ini ☺

3 Comments

  1. Dulu emang pernah ada trend blurb novel dengan kata-kata indah, Tya 😀 makasih udah ngereview, jadi punya gambaran tentang bukunya. Kemaren abis beli buku ini dengan harga miring, tapi belum dibaca, wkwk.

    Like

Leave a comment